Kamis, 07 Juli 2011

KAU SAHABATKU

kampus baru, dunia yang baru. tak seorang pun yang ku kenal di kampus ini. apa yang harus aku lakukan? "Assalamu'alaikum, ukhti?" sapa seorang gadis muslimah dari belakangku. ternyata di kampus ini masih ada perempuan yang berpakaian muslimah ya. hmmm.. masalahnya dari tadi yang ku lihat cuma mereka-mereka yang berpakaian gaul aja. aku sendiri masih pakai celana jean meski kepalaku sudah berjilbab. "ukhti, kenapa bengong? ukhti tau kan kalau salam itu wajib dijawab?" kali ini dia menyunggingkan senyumnya yang tulus. "iya.. iya, ukhti. wa'alaikum salam warahmatullah...", jawabku sedikit salah tingkah. akupun saling sapa dan mulai ngobrol kemana-mana. yang ternyata dia bernama Ima. tepatnya mbak Ima. karena ternyata dia dua tahun di atasku. "oh iya, dek Titin kos dimana?" tanya mbak ima kemudian. "situ mbak, depan kampus", jawabku.
sepulang dari kampus mbak Ima mampir ke kos ku. kita pun semakin akrab. seneng juga sudah dapat teman baru. kayaknya mbak Ima itu orangnya baik dech. PSMB sudah selesai. kayaknya lebih baik aku pulang dech. tapi tiba-tiba mbak Ima nawarin aku untuk main ke rumahnya. yang ternyata dia ikut kakaknya. sedangkan rumahnya sendiri berada di Lampung. hebat juga mbak Ima. sudah bertahun-tahun jauh dari orangtuanya.
"sekarang saatnya mbak Ima ke rumahku..." pintaku setengah memaksa. tanpa basa-basi mbak Ima menganggukkan kepala. kita benar-benar akrab seolah kita sudah kenal lama.
"mbak Ima seneng ga main ke rumahku?", tanyaku setelah kita kemabali ke kampus. " iya seneng banget. banyak pemandangan indah di sana. tapi ternyata rumahmu jauh juga ya...", kata mbak Ima. tampaknya ia kecapekan.
"Tin, kemana aja kamu? kok aku lama ga lihat?"
"aku kerja mbak. stress ga punya uang".
"dimana?"
"warung makan".
tak terasa waktu terus berlalu. rasanya baru kemarin sore aku kenalan sama mbak Ima yang waktu itu tak seorangpun aku kenal. sekarang temanku sudah lumayan banyak. baik di tempat kerja maupun di kampus. semakin hari aku semakin cuek pada mbak Ima. karena tanpa mbak Ima aku merasa bisa melakukan banyak hal. dimana-mana aku punya teman. di tempat kerja ada Deni dan Tobi, di kampus aku lebih akrab dengan teman-teman sekelasku di banding dengan mbak Ima yang tidak sekelas denganku. tapi anehnya ketika aku butuh, justru yang sering datang mbak Ima, bukan temanku yang seambreg itu. tapi entahlah aku kurang respect pada mbak Ima akhir-akhir ini. saat ini aku lebih memilih Anggi yang lumayan sepaham dengan aku. ya tentu saja. yang ada di pikiranku dan Anggi adalah bagaimana mencari uang untuk masa depan. karena memang kuliahku mungkin harus berhenti kalau tidak bekerja.
"Tin, mana yang lebih kau prioritaskan? pekerjaan, organisasi atau kuliah?" tanya Anggi tiba-tiba. "hmmm... aku lebih memprioritaskan kerja,Nggi. soalnya dengan bekerja, aku juga bisa kuliah. walaupun mungkin harus terima kenyataan kalau IPnya jelek..".
"gitu ya?"
"ye iya lah. coba banyangin kalu aku prioritaskan kuliah, barangkali IP bagus, tapi ga punya uang, di bayar pakek apa coba. tentu saja harus berhenti kuliah akhirnya".
"betul juga ya.. kayaknya aku sependapat denganmu. terusss, gimana dengan organisasi?".
"dulu aku sangat suka berorganisasi. tapi itu dulu. sekarang... kalau sepat ja kaleee..."
Anggi tertawa-tawa mendengar pengakuanku yang memang akhir-akhir ini aku sering bolos kuliah demi uang dan beberapa undangan dari HMJ dan UKM kuabaikan. yang ujung-ujungnya IP jeblok. padahal di awal kuliah dulu IP lumayan bagus.
"Tin, judul skripsi kamu apa?" tanya Vivi. pertanyaan yang bener bikin aku melongo. benar-benar tak kusadari kalau ternyata sudah hampir empat tahun aku kuliah. aku sama sekali belum menyiapkan judul skripsi. sementara teman-teman sudah hampir semua sudah mengumpulkan judul skripsi. "hmmm.. apa ya? ada dech.. he.. he..", jawabku cengengesan. "aneh sekali kamu ini, Tin", ucap Vivi sambil geleng- geleng kepala. yach... kayaknya ini emang aneh sich. di saat semua temen sudah pada pusiiinnng tujuh keliling. eh, malah aku santai-santai aja. apa aku yang error kali ya? entahlah... terus apa judul yang tepat ya? aha! aku punya ide. metode yang di pakek guru favoritku itu kan bagus. ku pakek aja dech. hmmm... sebaiknya segera kuajukan saja.
Alhamdulillah... akhirnya proposalku di ACC juga. kini saatnya kami berjuang. yach, ini benar-benar perjuangan. yang ternyata tidak mudah mencari referensi dari judul sekripsi yang kuambil. The Aplication MISSING WORD technique. tadinya aku dapat ide ini bener-bener asal aja. dari pada ga ngumpulin judul gitu... ga mikir belakangnya bakal susah banget cari bukunya... seharian aku keliling-keliling Shoping di Jogja sampai keringat bercucuran, kaki pegel, haus, sendirian pula... tapi belum juga nemu buku yang cocok buat referensi sekripsiku... akhirnya aku putuskan untuk ke Perpus UGM dan UNY.di UGM ga nemu juga. di UNY, perpusnya tutup selama 4 hari... oh my god... rasanya aku bener-bener pengen nangis... di bawah pohon-pohon besar ku lihat bangku-bangku dari semen dan ku lihat di sana sepi sekali. kuputuskan untuk istirahat di situ.. terduduk aku kelemasan di bawah pohon-pohon itu... rasanya akungin berteriak sekuat-kuatnya, namun hanya airmata yang mengalir dipipiku... "mama, aku berjuang untuk mama, berharap bisa persembahkan yang terbaik untuk mama", ucapku lirih, takut ada orang yang mendengarku...
setelah 4 hari di Jogja, aku kembali pulang. dan kemudian melanjutkan sekripsiku. di kos-kosan yang pengap, ku habiskan waktuku bersama laptop. sampai mata ini tak bisa melihat wajah teman-temanku, mulut ini tak sanggup menyapa mereka. ah entahlah, ku rasa mereka juga merasakan hal yang sama sepertiku...
ujian skripsi tiba. hanya 10 mahasiswa dari Pacitan yang bisa mengikuti ujian skripsi di IKIP Madiun saat ini. dengan jantung berdebar ku persiapkan semuanya. dan ternyata aku tak bisa menahan tangis. ya.. rasanya aku ingin pingsan saja. "revisi total", ucap Mom Rina dengan tegas.
dengan deraian air mata ku lalui detik-detik waktuku di depan laptop,kemudian berlari ke kampus dan kembali berhadapan dengan laptop, begitu seterusnya. entah berapa kali sehari aku ke kampus dengan wajah pucat, badan lesu dan mata sayu...
" semalam tidak tidur ya?" tanya mom Rina tiba-tiba.
" iya, mom", jawabku lirih.
kok mom Rina jadi peduli padaku. ada angin apa ya? ah entahlah,,, rasanya otak bener-bener bleng... tak lagi bisa berfikir apapun... hanya ada sedikit GR dalam dadaku mengingat kata-kata mom Rina ketika aku hendak melangkahkan kaki keluar dari ruangannya. aku senang melihat orang yang berkerja keras. aku yakin akulah yang dia maksud. karena memang beberapa malam aku tidak tidur. aku bekerja keras untuk sekripsiku.
"Alhamdulillah... akhirnya kita bisa memakai toga ya...", suara Anggi engagetkanku...
aku hanya tersenyum. tapi memang ada kebanggaan dalam hatiku. iya tak sia-sia kerja keras selama ini. aku bangga masuk dalam 10 mahasiswa yang lulus pertama dari 70 mahasiswa yang berasal dari Pacitan.
tapi setelah mendapat sms ucapan selamat dari Amin, teman mbak Ima, tiba-tiba aku ingin menangis. aku teringat mbak Ima yang tak seberuntung aku. saat ini mbak Ima masih berjuang untuk sekripsinya. sahabatku yang begitu baik, namun selama ini terlupakan olehku. mbak ima aku minta maaf.
ukhti, alhamdulillah, besok aku wisuda
kaget bercambur bahagia ketika tiba-tiba muncul sms dari mbak Ima. aku tau mbak Ima pasti sedang merasakan perasaan yang luar biasa sebagaimana yang aku alami setahun yang lalu.
sedang aku saat ini telah sibuk dengan pekerjaanku.
hari minggu... tumben hari ini aku ga ada acara. ternyata ga enak ya kalo nganggur. padahal biasanya aku pengen banget istirahat. tanpa pikir panjang ku tancapkan kontak ke Supra X kesayanganku. sampai di rumah mbak Ima aku di sambut dengan senyum yang sangat tulus oleh mbak Ima. dia tampak bahagia sekali dengan kedatanganku. tapi tiba-tiba dia menangis. aku bingung. apa maksudnya, apa yang terjadi? apakah dia marah padaku. namun setelah mbak Ima menjelaskan kenapa ia menangis. ganti aku yang tak mampu berka-kata lagi. lidahku kelu, wajahku memanas dan akupun terisak memeluk mbak Ima. dua hari ku habiskan waktuku bersama mbak Ima. mengambil foto sebanyak-banyaknya bersama mbak Ima.
pagi-pagi sekali, sebelum aku berangkat bekerja, kusempatkan diri ke tempat mbak Ima. ku berikan selembar foto pada mbak Ima. foto aku dan dia dan ku tuliskan tentang arti persahabatan di belakangnya... pandanganku kosong menatap kepergiannya...
kini aku merasa benar-benar kehilangan dia, sahabat baikku. kini aku terpaku seorang diri di sini. sedang mbak Ima kembali pulang ke kampung halamannya. Lampung tempat ia di lahirkan dan di besarkan... mbak Ima, aku tidak ingin menangisi kepergianmu... karena bagiku, kau masih selalu ada di hatiku... KAU SAHABATKU....



kenangan bersama mbak halim

lihat senyumku...
pantai watu karung

ni taman di belakang vila
di watu karung

duh, ni jadi nemeni aa ..uu..yg bergelantungan di pohon




ni kali arjosari



sandalku bagus kan?





sahabatku... lewat blog ini, aku ingin kau selalu melihat senyum kita saat kita bersama dulu...
salam untu semua keluargamu yang di lampung...
aku pasti akan selalu merindukanmu

Rabu, 06 Juli 2011

ARTI SAHABAT


Siapa sich sahabat itu? Seorang sahabat adalah yang selalu datang ada saat di butuhkan yang akan tersenyum melihat sahabatnya bahagia, dan menangis melihat sahabatnya terluka.

Taukah kamu yang mana sahabat sejatimu?

Dia adalah yang sering ada di dekat kamu saat kamu tertawa, saat kamu menangis, saat saat kamu terluka, saat kamu marah and so on…

Dia yang kadang buat kamu tersenyum, tertawa, gembira, dan bahkan kecewa, menangis, dan juga marah sampai mungkin tumbuh benci di hati. Namun dalam marah dan benci pun seorang sahabat tidak akan pergi meninggalkanmu.

Seorang sahabat akan merasakan hampa ketika jauh dari sahabatnya, akan merasakan rindu bila lama tak bertemu, akan merasa kehilangan bila ditinggalkan…

Seorang sahabat akan mengukir nama sahabatnya di hati yang paling dalam, sehingga ketika sahabatnya jauh, namanya selalu ada terpatri di hati,,,

seorang sahabat adalah yang mengingatkanmu saat kamu terlupa, yang mnjagakanmu saat kamu terlelap, yang menghiburmu saat kamu bersedih, yang mengobatimu saat kamu sakit.

Namun seringkali kamu marah dan benci saat sahabatmu mengobatimu… karena obat itu pahit…

Suatu contoh, ketika kamu berbuat kesalahan, nasehat adalah obat mujarab yang bisa diberikan oleh sahabatmu untuk mengobatimu. Karena sesungguhnya kesalahan itu adalah penyakit dalam jiwamu… kamu butuh obat. Tetapi tentu saja obat itu ga enak rasanya…

Persahabatan tak begitu terasa indah saat ketika sahabatmu masih berada bersamamu… cinta seorang sahabat tak terasa manis ketika ia masih di depan matamu.

Tetapi semua itu pasti akan terasa ketika semua telah hilang. Kamu mungkin akan menangis dan menyesal karena mungkin kamu belum bisa memberikan yang terbaik untuk sahabatmu. kamu baru sadar betapa indahnya persahabatan, betapa manisnya cinta dan kasih sayang sahabatmu…

Yach, seperti itulah…

Kita baru sadar kalau ternyata sahabat sejati itu adalah perhiasan yang sangat langka. Sahabat sejati tidak mudah kita temukan, tidak mudah untuk kita ciptakan walaupun sebenarnya kita bisa menciptakan. Berbeda halnya dengan permusuhan. Permusuhan dengan sangat mudah tercipta, bahkan dalam hitungan detik itu bisa terjadi.

Sahabat sejati adalah sahabat yang bisa saling percaya dan saling memahami.

So, lukislah persahabatan ini seindah pelangi, secerah mentari pagi, seputih awan di langit biru, secantik bintang-bintang dalam gelap malam, seharum bunga-bunga yang sedang mekar, seriang kicauan burung, ……

Persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang tak akan leking oleh panas dan tak akan lapuk oleh hujan…