Sabtu, 05 Oktober 2013

PUISI

seberkas cahaya terang di pagi hari
datang menyambut hari-hariku
seiring terbukanya kelopak mataku
aku terjaga dari kegelapan malam

seberkas cahaya terang di pagi hari
tunjukan padaku indahnya dunia ini
langit biru dan warna-warni pelangi
membawaku merangkai mimpi-mimpi

seberkas cahaya terang di pagi hari
tak ku mengerti apa arti hidup ini
mengapa luka yang aku lukiskan
di atas keindahan yang kau pancarkan....

Kamis, 27 Juni 2013

OVJ



KITA BISA
Zackya :
Assalamu’alaikum wr wb
Kami   dari kontingen kwaran Pacitan akan menampilkan sebuah drama komedi / OVJ (Opera Van Jambore)  yang berjudul KITA BISA.
Sebelumnya akan kami perkenalkan terlebih dahulu tokoh2nya.
TOKOH :
1.       ZACKYA                SEBAGAI DALANG
2.       IIM                          SEBAGAI PEMBAWA INFO
3.       GHOFAR, AKMAL, IMEL, IZZA & SALSA  SEBAGAI ANAK JALANAN
4.       DINAR SEBAGAI PENGUSAHA KAYA
5.       ILHAM & FAT’HAN SEBAGAI PENUMPANG BIS KOTA
6.       ALFI, OKI, IQBAL, FITRI, AZZA, & NIA SEBAGAI PESERTA JAMBORE CABANG
Zackya :           Begini ceritanya:
                        Berawal dari sekumpulan anak jalanan yang menggantungkan hidupnya di jalanan, tidur di jalanan mencari makan di jalanan dan mungkin mati pun di jalanan.
Cerita selengkapnya lihat di TKP.
NASIB ANAK JALANAN
 
Iim                   :


Anak jalanan   : (menyanyi)
                        Langkahku semakin lelah berjalan menyusuri
                        Mondar mandir di keramaian kota
                        Hati yang bingung, sekolah kami ga’ mampu
                        Mau makan, kami tak’ punya uang

                         Pikir2 daripada ku tak punya uang
Lebih baik mengamen saja
Andai saja aku punya harta yang melimpah
Pancer door akan ku beli....2X
PENGUSAHA KAYA
 
Iim                 :


Dinar             : (masuk dan mengeluarkan uang sepuluh ribu diberikan kpd anak jalanan)
Anak jalanan : (bersorak)
 sepuluh ribu 2X untuk bersama
bersama untuk 2X sepuluh ribu
sepuluh ribu 2X tuk beli makan
sepuluh ribu 2X tuk beli tiwul
LAMPU HIJAU
 
Iim                 :

BIS KOTA LEWAT ( RENG RENG RENG)
Penumpang bis kota : hoeeee... minggir... minggir.... bikin macet saja,,,... mingirrrrrrr!!!!
Anak jalanan             : (berlarian ke tepi jalan)
PESERTA JAMCAB
 
Zackya                       : beginilah nasib anak2 jalanan. Sepuluh ribu untuk bersama, bersama untuk sepuluh ribu. Kadang dicaci dan di maki. Cerita selanjutnya lihat di TKP.
Iim                 :          
Peserta Jamcab        : (keluar)
                        Di sini pramuka di sana pramuka
                        Di mana-mana ada pramuka
                        Ya... ya... ya... ya... ya...
Anak jalanan             : (Terkagum-kagum melihat peserta Jamcab)
Akmal                        : opo kuwi cah?
Gofar                         : kok ada bendera di leher to....
Salsa, izza, imel        : keren... keren.... keren...
Peserta Jamcab        : (berhenti di dekat Anak jalanan)
Alfi                            : ngapain kalian? Plonga plongo koyo kebo.....
Oki, Iqbal, fitri, nisa, nia : (menunjuk2 anak jalanan) kebo... kebo... kebo... kebo....
Alfi                            : hussss.... cah-cah kuwi dudu kebo.... kur koyo kebo....
Oki, Iqbal, fitri, nisa, nia : ya.... ya.... ya... ya....
Akmal                        : aku dudu kebo.....
Oki                            : neng rupamu kok bulug koyo kebo gopak yo....
Anak jalanan             :(tertawa). Ha,,,, ha,,,, ha,,,,
Melati                       : ojo ngece to..... gini2 juga makhluk Tuhan.....
Salsa                          : jane kowe ki sopo cah.... nyapo turut pancer doooorrrrrr....?
Alfi                            : kami ini adalah peserta JAMBORE CABANG PACITAN.
Gofar                         : kuwi panganan opo?
Alfi                            : JAMBORE itu pestanya pramuka. Di sini kita dididik menjadi calon pemimpin yg berkarakter, mandiri, kreatif, bertanggung jawab ..... emmm opo maneh yo cah,....?
Oki, fitri, nisa, nia, iqbal : dan gembiraaaaaaaaaaaa,,,,,,
Anak jalanan            : oooooooooooooooooooooooowwwwww....
Alfi                            : awas ono laler mlebu ...... he...he... he...
                                 Apa kalian pengen seperti kami?
Anak jalanan            : pengen.... pengen.... pengen.....
Gofar                        : emang kita bisa?
Peserta Jamcab        : bisa.... bisa..... bisa....
Salsa                          : kita bisa?
Peserta jamcab        : bisa... bisa...bisa......
Anak jalanan dan peserta jamcab bergabung dan berbaris. (menyanyi bersama).
The End
 
Iim                            :

Zackya                       : singkat cerita, anak jalanan bergabung dalam JAMBORE CABANG PACITAN Di PANCER DOOR.
          Di sini gunung di sana gunung
          Di tengah-tengah pulau jawa
          Dalangnya bingung pemainnya bingung
          Yang penting gembira ikut pramuka.....
Demikian penampilan dari kami. Semoga menghibur kakak2 dan kawan2 semua....
Salam pramuka!
Wassalamu’alaikum wr wb

OH TERNYATA

Ternyata benar apa kata orang
Segala sesuatu akan terasa begitu berarti, begitu indah setelah hilang
dulu.... kau biasa saja di mataku
padahal kau selalu pedulikan aku
padahal kau selalu turuti apa mauku
padahal kau selalu ada saat aku butuh
tapi... semua yang kau lakukan untukku selalu salah di mataku
aku selalu marah-marah padamu...
bagiku... tak ada yang istimewa dari dirimu
di mataku kau hanyalah gulma yang mengganggu hidupku...
hingga kini saat kau pergi... barulah aku merasai
oh ternyata kau adalah permata yang menghiasi hari-hariku
oh ternyata kau adalah matahari yang menyinari langkah hidupku
oh ternyata aku kehilanganmu yang dulu tak pernah aku pedulikan
oh ternyata aku membutuhkanmu yang dulu selalu ada untukku
oh ternyata aku merindukanmu yang aku tak tau kini kau ada dimana?

my poem, for my special friend.... I miss u....

Sabtu, 20 April 2013

PUISI


Dunia….
Apakah ini adil?
Padahal aku sudah berusaha tertawa untuk cairkan suasana…
Tapi dia tak mampu melakukan hal yang sama….
Terlalu dalamkah luka yang aku goreskan?
Padahal akupun sering terluka….
Bahkan saat ini masih banyak luka dihatiku yang masih sangat perih…
Tapi siapa yang berusaha minta maaf kepadaku?
Siapa yang berusaha tertawa dan cairkan suasana?
Andai orang yang melukaiku melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan…
Aku ingin sekali tertawa bersama mereka….
Tapi tak ada yang melakukan hal itu….
Duniaku,,,,
Kenapa tawa itu mahal?
Bukankah tawa itu menyehatkan?
Lalu, sekarang siapa yang bisa kuajak tertawa?
Kalau aku memikirkan lukaku, mungkin aku pun tak bisa tertawa seumur hidup…
Tapi duniaku,..
Aku sungguh ingin selalu tertawa….
Tapi aku pun tak ingin dikatakan gila karena harus tertawa sendiri…
He… He…. He….
Bolehlah hati ini menangis….
Tapi izinkan aku untuk tetap bisa tertawa bersama orang-orang di sekitarku…
Untuk semua sahabatku….
Aku ingin kalian membantuku,
untuk mencoba melihat sisi indah dunia ini….
Untuk menghirup udara segar di pagi hari…
Untuk merasakan hangatnya sang mentari…


By: Kelukaan

Jumat, 01 Maret 2013

BERSINAR DALAM GELAP

Ibarat hari... ada siang ada malam.... kadang terang kadang gelap. Begitulah adanya dalam kehidupan ini... kadang kita senang, tertawa gembira. kadang ujian datang pedih, perih penuh luka lara. Jangan salahkan takdir... tak perlu menghujat masalah yang datang. usahlah mencaci maki orang di sekitar kita. berhenti mengeluh dan bosan hidup di dunia ini. Buka mata hati kita. Coba keluar di malam hari...
GELAAAAAAAAAAAAP.... SEEEEEREEEEEEEMMMM MENAKUTKAN....
Begitulah mata manusia penuh pesimistis memandang gelap malam. Sama halnya dengan bagaimana kita memandang  problematika yang ada dalam kehidupan kita. terlihat sangat menakutkan. masalah itu sangat menyedihkan. tak berani menghadapi. hilang kesabaran. tinggalah keluh kesah dan pasrah pada keadaan... tak ada daya dan upaya untuk bangkit dan melangkah menuju hidup yang lebih bak.
Sekarang cobalah sekali lagi keluar di malam hari... Tataplah langit... Lihat... ada apa di sana? Manusia yang optimis akan terkagum melihat indahnya ciptaan Tuhan.... Jutaan bintang berkerlipan di sana. dia terus bersinar di dalam gelap malam. indah sekali. mempesonakan setiap mata yang memandang. menerangi langkah kaki yang berjalan dalam gelap... So, jadilah Seperti BINTANG yang mampu bersinar dalam gelap malam... terus BERSINARLAH...! Sinari gelapnya DUNIA ini.... KITA BISA!!!!!!!!!!!!!!1

Kamis, 28 Februari 2013

TEACHER'S DREAM

Ten years ago...
when I was in Junior high school
I kept my polite behavior to my teacher
At that time, I often got punishment
Because I often came late to school
But, it was not my mistake
At that time, I got up at early morning
But, the bus was waited often came late
It got me wrong....
Ten years ago...
My teacher often punish me
without asked me about my reason
but, I except it sincerely
Then, Ten years after I graduated from Junior High School
In this time...
I teach in Junior High School...
The students are very different than ten years ago
The politeness to their teacher (generally) have faded
no respect...
Oh God, ...
If the time come back to ten years ago...
How beautiful my life....
Oh God...
Help me to make my students more better tomorrow...
My students...
Make me smile with your success in the future
Your Success is MY DREAM

Kamis, 21 Februari 2013

IT'S ME


I'm not myself
I have changed
I was tired with my life in the past
I'm still tired now
I will change my world tomorrow
I will do what I want
I want to reach everything in my dream
I want to run as far as I can
It's so far...  to the limit of the wolrd
I  want to fly as high as a bird in the sky
I want to stand in the top of the Sun
I will show to my world who am I
Look! Look at me!
It's ME!



Selasa, 29 Januari 2013

Puisi

GELAP

Meronta tak dapat obati luka 

Menangis tak dapat hilangkan sakit

Berdiam tak sanggup menahan pedih

Perih... yang harus kutanggung sendiri

Berdiri kelemasan menahan luahan rasa

Sepi...   Hampa...

Tersudut di ruang gelap hati ini...

GELAP...

 


Rabu, 16 Januari 2013


NASKAH FRAGMEN
Judul                          : Tunas Bangsa
Tokoh                         :
1.      Sari (Anak dari keluarga yang miskin)
2.      Jamal (kakak Sari)
3.       Untung (teman Jamal/ anak nelayan)
4.     Sekar (anak sekolah/ anak orang kaya/ teman Sari )
5.     Wulan (anak sekolah/ anak orang kaya/ Teman Sari)
Properties                   : payung, pancing, topi, buku, ember
            Di depan sebuah rumah yang sangat sederhana, di tepi Jl. Tunas Bangsa terdapat sebuah pohon besar dan rindang. Di bawah pohon itulah Sari menghabiskan hari-harinya untuk merenung, menghayal, menorehkan mimpi-mimpi indahnya serta melampiaskan keluh kesahnya. Terkadang ia menyalahkan takdir yang membuatnya terlahir di tengah keluarga miskin. Sedang ia memiliki mimpi yang sangat tinggi untuk Bangsa ini.
Siang itu sang Surya enggan menampakkan diri, tak jauh berbeda dengan perasaan Sari. Kabut  hitam berselimut di langit hatinya.
Sari                                 
:
(membuka-buka buku sambil mondar-mandir. Sesekali menatap langit seperti sedang  berfikir). “Seandainya…. Seandainya aku bisa…. Hmmm… Seandainya aku jadi….”
Jamal
:
(Tiba-tiba muncul dari belakang). “Kau mau jadi apa?”
Sari
:
(kaget. Sedikit kikuk). “Hmmm… anu mas… aku pengen…”
Jamal
:
(membentak). “Apa?”
Sari
:
(agak takut). “Hmmm… seperti mereka. Bisa sekolah, punya cita-cita…”
Jamal
:
“kamu mimpi?” (merebut buku Sari dan merobek-robeknya dengan kesal dan membuangnya).
Sari
:
(memungut buku yang sudah robek dan menatap Jamal dengan marah). “Mas Jamal! Kenapa di robek-robek bukunya?”
Jamal
:
(marah). “Karena buku ini yang telah membutakanmu. Membuatmu lupa siapa kita. Kita ini anak orang miskin. Mau makan saja susah.”
Sari
:
“(menangis). Tapi buku ini dari Sekar. Dia bilang, siapapun boleh bermimpi. Sekar pasti marah kalau tau bukunya robek. Mas Jamal Jahat!” (lari meninggalkan Jamal diiringi hujan deras serta petir dan halilintar yang menyambar).
Jamal
:
(mengepalkan kedua tangan dan terduduk lemas di tengah derasnya hujan). “Ya Allah, kenapa jadi begini? Aku sama sekali tidak bermaksud menyakiti hatimu, Sari. Aku hanya ingin kau tau…”
Untung
:
(Membawa ember dan pancing. Menghampiri Jamal dan menepuk bahunya). “Kenapa kamu, Mal? Hujan deras begini sendirian di pinggir jalan”.
Jamal
:
(berdiri dan menatap Untung). “Aku berantem lagi sama Sari”.
Untung
:
“Ada apa to? Saudara Cuma satu kok pakek berantem segala…”
Jamal
:
(menghela nafas). “Sari masih saja terus bermimpi untuk bisa sekolah. Aku bosan melihatnya. Kau tau kan keadaan kita bagaimana?”
Untung
:
“Hidup kita ini udah susah, Mal… jangan dibikin susah lagi. Dibikin enak aja.”
Jamal
:
“Maksudmu apa, Tung?”
Untung
:
“Ya seperti aku ini. (membentangkan dua tangannya yang memegang pancing dan ember). Nggak bisa sekolah ya mancing-mancing dapat ikan dijual lumayan kan? Dapat duwit. He.. he… he… selaluuu… saja Untung.”
           Sekar dan Wulan pulang sekolah dengan pakaian seragam yang rapi dan membawa payung. Mereka menghampiri Jamal dan Untung yang basah kuyup di pinggir jalan.
Sekar
:
“Mas Jamal, mas Untung kenapa hujan-hujanan seperti ini?”
Wulan
:
“Sepertinya mas Jamal sangat sedih? Ada apa?”
Jamal
:
“Ini semua gara-gara kalian! Kalian kan yang mengajari adikku berkhayal tinggi-tinggi? Kalian ngerti kan kalau aku dan Sari nggak mungkin bisa sekolah seperti kalian!”
Sekar
:
“Mas Jamal ini bicara apa sih?”
Wulan
:
“Iya. ada apa ini sebenarnya?”
Untung
:
“Dia tadi berantem sama Sari. Soalnya Sari itu nggak pernah mau menyadari kalau mimpinya itu cuma mimpi di siang bolong. Nggak akan pernah kesampaian.”
Sekar
:
“Astaghfirullah… mas Untung jangan bilang begitu. Semua orang itu berhak punya mimpi.”
Jamal
:
“Omong kosong!”
Wulan
:
“Beneran, Mas Jamal. Tak kasih tau ya, Mas. Di Sekolah itu ada Bea siswa untuk anak yang kurang  mampu.”
Sekar
:
“Iya, bener tuh kata Wulan. Jadi mas Jamal dan Sari juga bisa sekolah. Karena anak-anak seperti kita ini adalah Tunas-tunas Bangsa ini. Jadi semua berhak mendapatkan pendidikan yang layak.”
Jamal
:
“Oh ya? Aku nyesel udah bentak-bentak Sari. Harusnya aku bisa sedikit lebih sabar.”
Wulan
:
“Sekarang Sari kemana, Mas?”
Jamal
:
“Tadi dia sangat marah dan berlari ke arah sana.” (menunjuk arah jalan).
Sekar
:
“Masya Allah! Kasihan Sari. Ayo, lebih baik kita segera mencari Sari.”
Jamal dan Wulan
:
“Yuk!” (bergegas pergi).
Untung
:
(celingukan). “Weleh… weleh… kok aku ditinggalin sendirian to? Oh iya, berarti aku juga bisa sekolah dong? Hoeee…! Tungguuuu….! Aku ikuuut!” (berlari mengejar teman-temannya).

~SELESAI~